Latest Entries »

Orang Indonesia ternyata memang sering sekali mengadopsi bahasa. Salah satu contohnya adalah kata “TELEMATIKA” yang seringkali diidentikkan dengan dunia internet di Indonesia. Dari hasil pencarian makna telematika ternyata Telematika merupakan adopsi dari bahasa Prancis yang sebenarnya adalah “TELEMATIQUE” yang kurang lebih dapat diartikan sebagai bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu. Dalam Wikipedia disebutkan bahwa telematics juga sering disebut dengan ICT (Information and Communication Technology).
Sedangkan menurut pak Moedjiono, telematika merupakan konvergensi dari Tele= “Komunikasi”, ma= ”Multimedia”, dan tika= “Informatika”.
Dalam perkembangannya istilah media dalam telematika berkembang menjadi multimedia. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilan multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem computer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Ambigu bila istilah telematika dipahami sebagai akronim telekomunikasi, multimedia, dan informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.

Perkembangan Telematika di Indonesia
Di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.
1. Periode Rintisan
Periode ini dimulai pada akhir tahun 1970-an, semua itu diakibatkan dengan adanya aneksasi Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa malaria, pemilu tahun 1977, pengaruh revolusi Iran, dan keadaan ekonomi Indonesia yang baru ditata pada awal pemerintahan orde baru yang melahirkan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi, dan sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga perancis.
Pada awal 1970-an Toffler menyebutkan sebagai zaman informasi, namun dikarenakan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak mengikuti perkembangan telematika.
Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Indonesia mulai mengenal jaringan telepon, komputer, stasiun radio nasional dan internasional, dan saluran televisi nasional, walaupun penggunaannya masih dalam tahap terbatas. Hal ini dilatarbelakangi oleh pemberian penghargaan dari PBB pada tahun 1984 serta kepemilikan satelit dan perkembangan ekonomi yang semakin meningkat
Setahun sebelumnya di Amerika Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983, internet diluncurkan. Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan NSFnet (National Science Foundation) digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin banyak, dan pada pertengahan tahun, masyarakat mulai memandangnya sebagai internet.
Penggunaan teknologi telematika di Indonesia masih sangat terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagai email dalam suatu group dirintis pada tahun 1980an. Pada tahun-tahun tersebut istilah unix, email, PC, BBS, modem, Ethernet masih merupakan kata-kata langka untuk didengar.
Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika atau minimal mengetahuinya.
2. Periode Pengenalan
Periode ini dumulai pada tahun 1990-an. Disini teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat sudah mulai mengenalnya. Jaringan radio amatir mulai marak pada awal tahun 1990, bahkan jangkauannya sampai keluar negeri, pada sisi lain milis terus berkembang.
Internet mulai masuk Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, pada tahun yang sama pula beroperasi ISP komersil pertama yaitu INDOnet
Dua tahun keterbukaan informasi ini, mendorong adanya kesadaran politik dan usaha dagang, hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional.
Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998, Indonesia mulai mengenal komputer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio, dan televise internasional/ televise kabel.
Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia. Sementara itu, kapasitas hardware mengalami peningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru, dan juga dilanjutkan mulai bergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel), rental computer, dan warnet (warung internet). Kebutuhan informasi yang cepat dan gegap gempita dalam menyongsong tahun 2000, abad 21, menarik banyak masyarakat Indonesia untuk tidak mengalami kesenjangan digital (digital divide).
3. Periode Aplikasi
Reformasi yang banyak disalahartikan, melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan gairah dunia digital di era millennium ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mulai dilaksanakan, dan diaplikasikan.
Pada awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menanggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal “top-down” direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
Depkominfo mencatat bahwa sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta.
Berdasarkan data statistik diatas menunjukkan bahwa aplikasi telematika cukup signifikan di Indonesia, walaupun demikian, telematika masih perlu disosialisasikan lebih intensif kepada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas hidup.

Fungsi Telematika
1. Penyampai informasi. Telematika digunakan sebagai penyampai informasi agar orang yang melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan dari sebelumnya. Bertambahnya pengetahuan manusia akan meningkatan keterampilan hidup, menambah kecerdasan, meningkatkan kesadaran dan wawasan.
2. Sarana Kontak sosial hidup bermasyarakat. Interaksi sosial menimbulkan kebersamaan; keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan kerjasama. Telematika menjadi penghubung diantara peserta kerjasama tersebut, walaupun mereka tersebar dimana-mana. Telematika menjembatani proses interaksi sosial dan kerjasama sehingga menghasilkan jasa yang memiliki nilai tambah dibanding hasil perseorangan.

Peran Telematika
Telematika di Indonesia memiliki tiga peran pokok, antara lain :
1. Mengoptimalkan proses pembangunan. Telematika memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat berupa sarana telekomunikasi yang memuahkan masyarakat saling berinteraksi tanpa terhalang jarak. Dengan telematika, proses komunikasi menjadi mudah sehingga mudah pula untuk menyebarkan informasi dari satu daerah ke daerah lain.
2. Meningkatkan Pendapatan. Produk dan jasa teknologi telematika merupakan komoditas yang memberikan peningkatan pendapatan bagi perseorangan, dunia usaha bahkan negara dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan produk industri telematika.
3. Pemersatu bangsa. Teknologi telematika mampu menyatukan bangsa melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi dan area dengan cepat tanpa terhalang jarak daerah masing-masing.
Dampak Penggunaan Telematika

Dampak yang akan muncul penggunaan telematika baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu :
1. Penghematan transportasi dan bahan bakar.
2. Menghindarkan jam-jam yang tidak produktif menjadi lebih produktif.
3. Mengembangkan konsep kegiatan tersebar secara merata ke seluruh daerah.
4. Menyuguhkan banyak pilihan sarana telekomunikasi.

Disusun Oleh :
1. Nadira (11107209)
2. Nitta Caroline (11107231)
3. Pebbrina (11107305)
4. Purnama (11107330)
5. Purnama Sari (11107331)

Pengertian Telematika

Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis telematique, yang atinya adalah sebuah gabungan sistem jaringan komunakisa dan teknologi informasi  ( Telecomunication and Informatics ) sebagai wujud dari perpaduan konsep computing and communication . Istilah telematika juga dikenal sebagai ( The New Hybrid Technology ) yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Istilah telematikan juga merujuk pada hakekat cyberspace, yaitu sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika. Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi.

Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu. Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana multimedia. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), Telematika, Multimedia, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.

Contoh dari hasil telematika yang paling populer adalah Internet. Dengan Internet semua masyarakat di dunia dapat berkomunikasi dengan teknologi informasi yaitu komputer / laptop dengan cangkupan yang sangat luas. Selain Internet, hasil dari perkembangan telematika yang sedang di kembangkan saat ini adalah GPS ( Global Positioning Satellite ). Beberapa perusahaan besar produsen mobil telah memasang GPS sebagai fitur dari produk mereka. Guna dari GPS disini adalah sebagai alat navigasi yang dapat membantu para pengendara.

Sebenarnya dahulu GPS digunakan untuk keperluan militer yang di kembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan nama NAVSTAR GPS, tapi seiring perkembangan teknologi GPS sudah mampu membantu penggunanya selain didalam bidang militer.

Kata telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis telematique, yang atinya adalah sebuah gabungan sistem jaringan komunakisa dan teknologi informasi ( Telecomunication and Informatics ) sebagai wujud dari perpaduan konsep computing and communication . Istilah telematika juga dikenal sebagai ( The New Hybrid Technology ) yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Istilah telematikan juga merujuk pada hakekat cyberspace, yaitu sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika. Istilah

Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu. Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}.

Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana multimedia. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), Telematika, Multimedia, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.

Contoh dari hasil telematika yang paling populer adalah Internet. Dengan Internet semua masyarakat di dunia dapat berkomunikasi dengan teknologi informasi yaitu komputer / laptop dengan cangkupan yang sangat luas. Selain Internet, hasil dari perkembangan telematika yang sedang di kembangkan saat ini adalah GPS ( Global Positioning Satellite ). Beberapa perusahaan besar produsen mobil telah memasang GPS sebagai fitur dari produk mereka. Guna dari GPS disini adalah sebagai alat navigasi yang dapat membantu para pengendara.

Sebenarnya dahulu GPS digunakan untuk keperluan militer yang di kembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan nama NAVSTAR GPS, tapi seiring perkembangan teknologi GPS sudah mampu membantu penggunanya selain didalam bidang militer.

Tugas 2 : Softskill

2. Apa saja soft skill yang saya butuhkan?

Jawab :

Sebagai seorang mahasiswa pembekalan softskill yang saya butuhkan dan perlu ditingkatkan adalah pembekalan softskill meliputi learning skills, thinking skills, dan living skills. Learning skills membawa mahasiswa untuk mengembangkan diri dengan cara belajar secara berkelanjutan.  Thinking skills adalah pembekalan mahasiswa untuk bisa berfikir kritis, sehingga mereka bisa menyelesaikan masalah sehari-hari secara smart. Berikutnya dengan pembekalan living skills, mahasiswa dibekali ketrampilan yang dibutuhkan untuk beradaptasi dalam kehidupan sehari-hari.  Sehingga mahasiswa bisa dengan mudah beradaptasi pada lingkungannya.

Dengan bekal tiga skills tersebut, niscaya kami sebagai mahasiswa akan bisa mencerminkan ke -maha-annya dengan tepat. Tetapi penanaman tiga skills tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan. Strategi tentunya juga harus didukung dengan tindakan, yang jelas pembinaan tersebut harus di-included-kan dalam proses pembelajaran di kelas. Apalagi dengan berkembangnya teknologi yang sangat pesat, dituntut pula perkembangan pembelajaran yang pesat dan tepat. Untuk itu, para pengajar diharuskan lebih kreatif dalam menjalankan proses belajar-mengajar.

Mahasiswa disamping ke ‘maha’ annya, ada pula sisi ke ‘non-maha’ annya. Sehingga seorang pengajar tidak boleh bosan dan segan-segan untuk mengingatkan kita. Kita masih memerlukan tuntunan dari para guru dan dosen.  Salah satu cara adalah penanaman soft skills sedini mungkin, dimulai dari pendidikan yang terendah, play group  sehingga nilai-nilai tiga hal tersebut sudah mulai tertanam sejak dini dalam diri peserta didik. Sehingga untuk jenjang pendidikan berikutnya merupakan wadah atau proses pengembangan skills tersebut. Jadi ketika ada program pengembangan soft skills di SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi, bukan merupakan hal yang baru atau asing bagi para peserta didik.
Lebih penting lagi, bahwa pendidikan soft skills tidak hanya menjadi tanggung jawab para Guru dan Dosen saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab dari para orang tua, sehingga bisa dikatakan bahwa masa depan generasi penerus bangsa ada di pundak mereka semua yaitu, orang tua dan para pendidik.

1. Mengapa saya harus belajar Bahasa Indonesia?

Jawab :

Karena sebagai warga negara atau bangsa Indonesia, belum tentu saya dapat memahami apa definisi dari Bahasa Indonesia yang sebenarnya. Atau seperti EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Mungkin dalam hal ini EYD sering sekali kita abaikan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya itu saja, bahkan kesalahan dalam pembacaan suatu artikel atau apapun sering sekali kita abaikan dalam tanda bacanya. Dalam penulisan pun sering kali terjadi kesalahan. Maka dari itu belajar Bahasa Indonesia sangatlah perlu, agar kita dapat memahami arti atau definisi Bahasa Indonesia dalam arti yang begitu luas pencakupannya. Bahkan untuk  anak usia dini harus sudah diajarkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

SOAL :

1. Pengertian Outline?

2. Manfaat dari Outline ?

3. Langkah-langkah menyusun Outline ?

4. Macam-macam Outline ?

JAWAB :

1. Pengertian Outline menurut bahasa adalah : kerangka, regangan, gari besar, atau guratan. Jadi Outline merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.

2. Manfaatnya adalah :

  • Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
  • Untuk menyusun karangan secara teratur.
  • Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
  • Menghindari penggarapan topik dua kali ataupun lebih.
  • Memudahkan penulis mencari materi pembantu.

3. Langkah-langkah yang harus diperhatikan :

  • Langkah pertama, merumuskan tema yang jelas berdasarkan topic dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tersebut.
  • Langkah kedua, mengumpulkan topik-topik yang dianggap merupakan rincian dari tesis atau pengungkapan maksud tersebut.
  • Langkah ketiga, mengadakan evaluasi semua topik bawahan yang telah dikumpulkan.
  • Untuk mendapatkan sebuah kerangka karangan yang sangat rinci maka langkah kedua dan ketiga dikerjakan berulang-ulang untuk menyusun topok-topik yang lebih rendah tingkatannya.
  • Sesudah semuanya siap masih harus dilakukan langkah yang terakhir, yaitu menentukan sebuah pola susunan yang palin sesuai untuk mengurutkan semua rincian dari tesis.

4. 1. Berdasarkan Sifat Rinciannya :

  • Kerangka Karangan Sementara / Non-Formal.
  • Kerangka Karangan Formal.

Kalimat Efktif adalah : Kalimat yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya, dan

2. Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

Contoh-contoh kalimat efektif dan tidak efektif :

1. Tidak Efektif : Berhubung itu mengemukakannya juga minat baca kau remaja makin menurun.

Efektif : Sehubung dengan itu, ia juga mengemukakan bahwa minat baca kaum remaja makin menurun.

2. Tidak Efektif : Tahun ini SPP mahasiswa baru saja dinaikkan.

Efektif : SPP mahasiswa tahun ini baru saja dinaikkan.

3. Tidak Efektif : Ata perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.ya ucapkan terim

Efektif : Atas perhatian saudara, saya ucapkan terima kasih.

4. Tidak Efektif : Yanto mengotori kaca jendela,  ia membersihkannya.

Efektif : Yanto mengotori kaca jendela itu kemudian ia memberihkannya.

5. Tidak Efektif : Pengarang itu menceritakan tentang pengalaman masa kecilnya.

Efektif : Pengarang itu menceritakan pengalaman masa kecilnya.

6. Tidak Efektif : Di sekolah kami dipelajarakan kepandaian wanita.

Efektif : Di sekolah kami di pelajari berbagai kepandaian wanita.

7. Tidak Efektif : Bahwa mereka orang jujur dan setia tidak dapat disangsikan lagi.

Efektif : Kejujuran dan kesetian mereka tidak dapat disangsikan lagi.

8. Tidak Efektif : Ia mempunyai koleksi buku-buku langka.

Efektif : Ia mempunyai koleksi buku langka.

9. Tidak Efektif : Bunga-bunga mawar, anyelir, dan gradiol sangat disukainya.

Efektif : Mawar, anyelir, dan gradiol sangat disukainya.

10. Tidak Efektif : Para pegawai perusahaan itu bekerja dengan produktif karena mereka merasa dihargai pimpinannya.

Efektif : Para pegawai perusahaan itu bekerja dengan produktif karena meras dihargai pimpinannya.

  1. pengertian diksi.?
  2. jelaskan hal-hal yang mempengaruhi pilihan kata berdasarkan kemampuan penggunaan bahasa.?
  3. sebutkan dan jelaskan fungsi diksi

Jawaban:

1.

*merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara.

* yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata – seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya.

*Diksi memiliki beberapa bagian; pendaftaran – kata formal atau informal dalam konteks sosial – adalah yang utama. Analisis diksi secara literal menemukan bagaimana satu kalimat menghasilkan intonasi dan karakterisasi, contohnya penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan gerakan fisik menggambarkan karakter aktif, sementara penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan pikiran menggambarkan karakter yang introspektif. Diksi juga memiliki dampak terhadap pemilihan kata dan sintaks.

2.
-. Mengomunikasikan gagasan berdasarkan pilihan kata yg tepat dan sesuai kaidah bahasa indonesia.
-. Menghasilkan komunikasi puncak tanpa salah penafsiran atau makna.. Menghasilkan respon pembaca sesuai dengan penulisannya.
-. Menghasilkan target komunikasi yg di harapkan
3.
fungsi diksi ialah sebagai sarana mengaktifkan kegiatan berbahasa (komunikasi) yang
dilakukan seseorang untuk menyampaikan maksud serta gagasannya kepada orang lain.

tugas b.indonesia

Soal :

1. Pengertian ragam bahasa?

2. Sebutkan dan jelaskan hal-hal yang menyebabkan timbulnya ragam bahasa!

3. Sebutkan dan jelaskan penerapan ragam resmi berdasarkan medianya! View full article »

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!